Bicara tentang psikologi nggak akan ada habisnya..
Dibahas pun tak akan ada bosannya..
Disini kita akan membahas tentang dunia psikologi juga, tapi konteksnya kita akan perkecil. Sepertinya, asyik juga kita bahas tentang “Sindrom Anak Manja” tetapi tetap berkaitan dengan kesehatan mental, yuk kita liat pembahasannya..
· Sindrom Anak manja
adalah stimulus seorang anak yang selalu diberikan apa saja keinginannya. Tujuannya orangtua sih baik, hanya ingin memenuhi semua kebutuhan anaknya. Tetapi apa jadinya, bila berlebihan? Kadang orangtua lupa, ada beberapa hal yang seharusnya tidak dituruti keinginan anaknya.
Contoh :
Ketika seorang anak meminta membeli mainan, anak meminta mobil-mobilan dan motor-motoran. Padahal dirumah sudah punya mobil-mobilan. Seharusnya sebagai orangtua yang baik, sebaiknya anak dibelikan motor-motoran saja. Tetapi karena anak itu menangis, maka orangtua membelikan kedua mainan tersebut. Sehingga membuat anak berfikir jika dia menangis, maka keinginannya akan terpenuhi. Itu menjadi salah satu faktor seorang anak menjadi manja.
Sindrom anak manja
® Berbeda dari anak manja sesungguhnya, kenapa?
Karena sindrom anak manja terjadi karena adanya pemenuhan kebutuhan seorang anak tampa adanya batasan dan kasih sayang yang dianggap oleh orangtua yang sibuk/ mempunyai konflik (ibu Vs ayah, bermusuhan, miscommunication, dll) kasih sayang bisa digantikan dengan pemenuhan kebutuhan material.
® Kenyataannya..
Kasih sayang yang seharusnya diberikan kepada orangtua untuk anaknya tetap tidak dapat digatikan dengan sebayak apapun materi yang diberikan untuk seorang anak. Memang pada awalnya, seorang anak dapat senang karena semua kebutuhannya dapat terpenuhi. Tetapi lama-kelamaan anak akan bosan, walau bagaimanapun juga kasih sayang buat seorang anak. Sadar atau tidak sadar, itu suatu kebutuhan moril yang dapat dirasakan oleh hati.
® Kenyataannya juga..
Orangtua yang terlalu sayang kepada anaknya, sehingga semua keinginan anaknya dipenuhi. Sehingga akan membebtuk pola anak manja.
® Intinya..
Anak yang manja itu karena sesuatu yang berlebihan. Baik berlebihan dalam materi ataupun kasih sayang yang tidak pada tempatnya.
Menghukum Tampa Harus Memanjakan Anak
1. Katakana apa yang kita maksudkan dan jelaskan apa yang kita maksudkan.
Û Artinya : ketika orangtua mengatakan bahwa orangtua akan melakukan sesuatu, dan kemudian orangtua melakukannya, atau orangtua mengatakan tidak melakukannya, maka anak bisa mempercayai orangtua. Namun jika orangtua mengatakan akan melakukan sesuatu, tetapi kemudian orangtua tidak melakukannya, maka anak pasti tidak akan mempercayai orangtua.
2. Gunakan strategi-strategi manajemen non-verbal
Û Artinya : manajemen nonverbal terdiri dari tindakan melakukan sesuatu, dari mengatakannya tentang hal itu. Anak kita yang percaya bahwa pola-pola orangtua merespon, seringkali tidak sadar dengan intevensi dan dengan mengarahkan keberatan yang mampun dinegosiasikan jalan keluar anak dari situasi ini.
3. Menjelaskan perbedaan antara nasihat dengan perintah
Û Artinya : perintah adalah sesuatu yang diharapkan untuk dilakukan dan jika tidak akan ada konsekuensi yang harus diikuti. Sedangkan arti nasihat pengharapan tanpa adanya keharusan untuk menjalankannya. Pada dasarnya anak diharapkan patuh terhadap orangtua, karena memang hanya ada sedikit pilihan atau tidak sama sekali. Tetapi jika kata perintah diawali dengan kata tolong, maka akan lebih baik anak menerimanya.
4. Putuskan apa yang akan kita ajarkan dan ajarkanlah
Û Artinya : jika orangtua ingin memberikan penekanan lebih pada penghapusan perilaku-perilaku yang negative atau kata-kata yang negative, maka kita harus bisa mencontohkan / mengajarkan perilaku atau kata yang baik, agar anak tidak melakukan sesuatu yang negative juga.
5. Memberikan sebuah tawaran yang tidak bisa mereka tolak
Û Artinya : jika orangtua menawarkan pilihan yang mau tidak mau anak terima. Maka orangtua bisa memberikan pilihan yang “tidak menyenangkan” dan tersedia pilihan yang “menyenangkan”. Tetapi jika orangtua memberikan pilihan yang “tidak menyenangkan”dengan pilihan yang tersedia “lebih tidak menyenangkan”. Maka anak tidak akan mempunyai pilihan yang lebih baik.
Kaitannya dengan kesehatan mental :
· Jika anak memperoleh sehat secara mental, maka ia tidak akan menjadi anak yang manja.
· Kriteria sehat mental
1. Nyaman dan bahagia
2. Bergairah dan bersemangat
3. Bisa membentuk pilihannya sendiri
4. Terlibat dalam keputusan keluarga (dimulai dari hal yang kecil)
5. Diberi alasan atas apa yang diperintahkan kepada anaknya
6. Diperlakukan setara dan adil ( baik dari segi materi dan afeksi “hati”)
7. Bisa mengekspresikan perasaan kita terhadap anak
8. Memiliki kepercayaan diri yang positif
· Dengan begitu : secara fisik sehat, ditunjang sehat secara mental akan membentuk anak yang baik “positif”.
Salah satu cara efektif untuk memastikan bahwa anak kita telah mendapat atensi positif dari orangtuannya adalah “duduk bareng” bersamanya (anak) minimal 20 menit perhari- special hanya dengan orangtua dengan anak.
Tips untuk menumbuhkan kekuatan terhadap diri anak agar menjadi kuat dan mandiri tamapa harus memanjakannya :
- Selalu terhubung dengan orangtua (adanya komunikasi)
- Membantu anak dalam memahami dan mengendalikan emosinya
- Selalu member semangat pada anak
- Member banyak atensi positif pada anak
- Konsekuensi-konsekuensi yang dijamin sega;a peraturannya dibuat untuk dilaksanakan
- Menciptakan rumah yang bebas “bising” (damai dan nyaman)
- Meningkatkan disiplin anak, dll
DAFTAR PUSTAKA
- Hightower Elaine. 2006. SINDROM ANAK MANJA. Jakarta : Prestasi Pustaka.
- Andri Priyatna. 2002. Not A Little Monster. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.