Konsep sehat itu apa? Jelaskan dimensinya !
· Konsep Sehat
Pada dasarnya manusia sebagai mahluk hidup memiliki kesamaan dengan mahluk lainnya, seperti lahir, tumbuh, berkembang, sehat-sakit, normal-abnormal, dan mengalami kematian. Sering kita mendengar ungkapan yang penting hatinya, yang penting jiwanya. Jadi konsep sehat menurut buku yang saya baca itu ada 2, sehat secara fisik dan sehat secara mental (kejiwaan), berikut ulasannnya..
1. Sehat mental – cacat fisik
Ada seorang penyandang cacat tetapi pikirannya jernih, gagasannya cemerlang dan ia ceria menjalani hidupnya.
2. Sehat fisik – cacat mental
Ada orang yang secara fisik sehat dan memiliki semua kebutuhan fasilitasnya. Tetapi justru pikirannya kacau tindakannya juga kacau, dan ia tidak bisa menikmati hidup ini. Orang gila secara fisik adalah manusia, tetapi ia sudah tidak diperhitungkan karena jiwanya sakit.
Orang gila tidak menyadari sakitnya, tetapi orang yang mengalami gangguan jiwa, ia menyadari bahwa jiwanya sedang terganggu. Orang gila tidak bisa berfikir mengenai dirinya, sedangkan orang yang terganggu kejiwaanya justru selalu berfikir dan bertanya mengapa aku begini.
· Dimensi Sehat
1. Fisik
Mengarah pada kesehatan jasmani, secara fisiologis (fisik) tidak kekurangan sesuatu apapun secara fasilitas dan kebutuhan.
2. Emosi
- Disiplin diri
Orang yang mampu mendidiplikan diri.
- Determinasi
Mampu membuat keputusan sendiri.
- Kemandiriaan
Belajar untuk melakukan segala sesuatunya sendiri.
3. Spiritual
Secara rohani atau jiwa. Dianggap sehat karena pikirannya jernih tidak melakukan atau bertindak hal-hal yang diluar batas kewajaran sehingga bisa berpikir rasional kalau irasional dianggap abnormal (tidak normal).
4. Sosial
Kemampuan untuk bersama dan bekerja sama
- Mampu menyanyangi, bersikap baik, percaya terhadap orang lain.
- Memiliki hubungan sosial.
- Menghargai perbedaan
- Dapat saling membantu, tolong menolong.
- Merasakan adanya “sense of responsibility” atas tetangga, teman-teman (orang yang berada disekitar kita).
5. Intelektual
Kemampuan melihat realitas.
- Denial
Menolak melakukan tindakan yang bertentangan dengan realitas yang tidak menyenangkan.
- Fantasi
Realitas yang tidak menyenangkan dipersepsikan sebagai hal yang menyenangkan.
- Projection
Memberikan pengalaman atau ingatan yang tidak menyenangkan didalam dirinya pada orang lain atau hal lain.
- Kompensasi
Tindakan untuk mengurangi atau menyembunyikan kekurangan yang dirasakannya.
- Pengetahuan
Daya nalar seseorang yang berbeda-beda baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan dengan ilmu yang kita peroleh.
Daftar Pustaka :
1. Kholil Rochman Lur. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto : Fajar Media Press.
2. Sutardjo A. Wiramihardja. 2010. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung : Refika Aditama.