Rabu, 13 April 2011

Pengaruh Telavisi Terhadap Perubahan Sikap

TELEVISI

Sejarah Awal Televisi Dilihat Dari Tahap Tahun Ke Tahun
• 1884 – Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
• 1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
• 1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
• 1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
• 1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
• 1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
• 1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
• 1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
• 1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
• 1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
• 1967 – James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
• 1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
• 1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
• 1979 – Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
• 1981 – Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
• 1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
• 1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
• dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya. Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang di kenal sebagai Tivi biasa yang kebanyakkan orang pakai pada umumnya

Manfaat Dari Televisi
• Memperluas wawasan pengetahuan kita karena Televisi ibarat “jendela dunia” di mana kita dapat menengok “segala sesuatu di luar sana” dengan hanya menonton televisi saja.
• Memperkaya pengalaman hidup. Televisi telah memungkinkan kita untuk mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri. Kita tahu tempat-tempat lain tanpa harus mengunjunginya.
• Memberikan banyak informasi baik tentang sebuah produk yang ada di TV atau bisa disebut iklan.
• Sebagai tempat menyalurkan bakat baik dibidang ilmu pengetahuan maupun kreatifitas.
• Menyediakan sarana hiburan “murah dan meriah” untuk membunuh kejenuhan dan kebosanan kita.
Kerugian Dari Televisi
• Menyita banyak waktu. Rata-rata orang-orang Indonesia menonton TV suka lupa jika sudah nonton TV. Khususnya para ibu rumah tanggal yang sudah ketagihan nonton sinetron.
• Mengurangi daya pikir logis, Karena kebanyakan dalam TV iklan-iklannya hanya sebatas imajinasi. Karena tidak mungkin dengan memakai suatu Merek Deterjen baju yang sudah kusam (tidak seputih dulu) bisa seperti baru, dan masih banyak lagi.
• Peniruan perbuatan kekerasan, anti-sosial dan percabulan, dan lain-lain. Yang terjadi karena menonton televisi.
• Orang lebih menilai penampilan daripada isinya. Karena diTV lebih memfokuskan mempromisikan penampilan dari suatu produk daripada isinya. Itulah sebabnya model-model iklan umumnya dipilih yang cantik dan bertubuh bagus atau sebuah produk dikemas dengan sensasi yang berlebih.
• Jika menonton TV terlalu lama atau dilakukan dengan intensive akan mengakibatkan mata rusak karena radiasi sinar TV.

Sifat Televisi Yang Mempengaruhi Perubahan Manusia
• Karena televisi salah satu sumber wawasan bagi manusia, maka dari itu, jika manusia bisa memilih program yang berwawasan dan intelek. Maka dengan sendirinya dapat merubah manusia yang tidak berwawasan menjadi manusia yang berwawasan serta mempunyai intelektual yang tinggi.
• Televis juga tempat ajang menyalurkan minat dan bakat. Maka dengan manusia bisa ikut berpartisipasi dalam program acara di TV, maka bisa merubah manusia yang sukses karena minat dan bakat yang dimiliki dari setiap manusia.
• Karena diTV juga banyak film kekerasan, maka bagi manusia yang pada dasarnya meniru. Maka yang terjadi adalah banyak manusia yang terpengaruh melakukan hal-hal yang kurang make sense (masuk diakal). Maka dari itu perlunya pengawasan dari orangtua.
• Karena TV juga ternyata mempengaruhiperubahan tingkah laku pada anak-anak diatas 3 th banyak ditemukan meninggal karena kecelakaan. Seperti kasus anak yang jatuh dari apartement, ternyata temannya bilang dia bukannya mendorong tetapi disuruh mendorong, karena dia bilang dia ingin terbang seperti supermen ketika sehabis nonton film supermen.


DAFTAR PUSTAKA
• http://white0stalkers.wordpress.com/2010/02/25/sejarah-awal-televisi/
• http://awalmula.com/awal-mula-sejarah-televisi.html